Minggu, 10 November 2013

tempat wisata di banten


                                                         Tempat Wisata di BANTEN                  

Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Propinsi Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Perjalanan dari Terminal Pakupatan, Serang, menuju ke lokasi masjid memerlukan waktu sekitar setengah jam.

Merupakan situs bersejarah peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552-1570 M. Selain sebagai obyek wisata ziarah (terdapat makam-makam kesultanan Banten), Masjid Agung Banten juga merupakan obyek wisata pendidikan dan sejarah. Dengan mengunjungi masjid ini, wisatawan dapat menyaksikan peninggalan bersejarah kerajaan Islam di Banten pada abad ke-16 M, serta melihat keunikan arsitekturnya yang merupakan perpaduan gaya Hindu Jawa, Cina, dan Eropa.

Danau Tasikardi

Danau Tasikardi terletak di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, sekitar 6 kilometer di sebelah barat Kota Serang. Dari Kota Serang, ibukota Provinsi Banten, pengunjung dapat mengakses Danau Tasikardi dengan naik angkutan kota jurusan Kramatwatu.

Menurut sejarahnya, danau tersebut dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf (1570-1580 M), sultan kedua Kesultanan Banten. Konon, danau yang luasnya mencapai 5 hektar dan bagian dasarnya dilapisi dengan ubin batu bata ini, dahulunya, merupakan tempat peristirahatan sultan-sultan Banten bersama keluarganya.
  
Desa Wisata Sawarna
Secara administratif, Desa Wisata Sawarna masuk dalam wilayah Kampung Gendol, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Sawarna terkenal sebagai desa wisata yang mempunyai berbagai destinasi wisata, seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata yang ramai dikunjungi oleh turis domestik dan mancanegara pada akhir pekan dan hari-hari libur lainnya.

Bagi pecinta gua, dari banyak gua yang ada, Gua Lalay dan Gua Lauk merupakan dua gua yang populer dan sering dikunjungi oleh para wisatawan. Anda dapat berpetualang menyusuri kedalaman gua sambil menikmati pemandangan stalagmit dan stalaktitnya yang mempesona.

Sedangkan pengunjung yang ingin menikmati panorama pantai, berjemur, sepak bola pantai, dan voli pantai, bahkan berselancar atau sekedar menanti detik-detik menjelang terbenamnya matahari (sunset), Anda tinggal datang ke Pantai Ciantir (juga populer dengan nama Pantai Sawarna) dan Pantai Tanjung Layar sebagai pantai yang banyak dikunjungi wisatawan.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana yang berbeda, dapat melakukan kegiatan agrowisata di areal persawahan, mencari batu-batu hias yang banyak terdapat di Sungai Cisawarna, mengunjungi tempat pelelangan ikan, melakukan olahraga panjat tebing, atau melihat kekayaan flora dan fauna hutan suaka alam yang terletak di sebelah timur desa. Sedangkan bagi wisatawan yang punya banyak waktu, dapat mengunjungi sentra pembuat gula kelapa, sentra pengrajin gitar dan biola, makam Jean Louis Van Gought, Tapak Sikabayan, dan lain sebagainya.

Taman Nasional Ujung Kulon
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon masuk wilayah administrasi Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Taman ini merupakan cikal-bakal beberapa taman nasional di Indonesia, seperti Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara atau kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara.

Selain nilai historisnya, kawasan ini memiliki zona inti seluas kurang lebih 120.551 ha yang terbagi menjadi 76.214 ha berupa daratan dan 44.337 ha berupa lautan dan daerah berbatu karang. Zona inti yang berfungsi sebagai cagar alam dan suaka margasatwa ini memiliki berbagai macam keistimewaan, di antaranya keanekaragaman jenis biota laut, darat, dan satwa langka.

Klenteng Tanjung Kait
Klenteng Tanjung Kait terletak di Dusun Tanjung Anom, Desa Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Klenteng yang dibangun pada tahun 1792 M ini juga disebut sebagai Klenteng Tjoe Soe Kong.

Menurut masyarakat setempat, sejak tahun 1960 M banyak orang yang datang untuk sembahyang dan berdoa ke kelenteng ini, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Selain sebagai tempat sembahyang dan berdoa, klenteng ini juga dipercaya sebagai tempat yang tepat untuk meramal nasib.

Klenteng Tanjung Kait memiliki sumber mata air (sumur) yang telah berumur ratusan tahun dan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Sumber mata air ini tidak habis airnya walaupun diambil secara terus menerus dalam jumlah yang besar. Banyak pengunjung yang datang mengambil air sumur itu, karena dipercaya mengandung banyak berkah bagi yang menggunakannya.

Taman Wisata Alam Pulau Sangiang
Taman Wisata Alam Pulau Sangiang terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, pengunjung dapat naik bus atau kendaraan pribadi menuju arah Cilegon. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Anyer, dan berhenti di kawasan Pantai Manuk di Desa Cikoneng. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal atau perahu motor ke Pulau Sangiang dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Kawasan yang dikenal dengan julukan Seven Wonders of Banten (Tujuh Keajaiban Banten) ini memadukan wisata alam, wisata sejarah, dan wisata ilmiah. Di mana kawasan ini terdapat berbagai flora dan fauna langka. Selain itu, juga memiliki berbagai kekayaan ekosistem, seperti terumbu karang, hutan bakau (mangrove), dan hutan pantai.

Pada sisi barat laut dan selatan Pulau Sangiang, serta di sepanjang Pantai Batu Mandi dan Gunung Gede, merupakan kawasan wisata alam yang menantang dan sekaligus mengasyikkan. Kawasannya yang luas dan didukung oleh kontur medan yang beragam, memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, bersepeda, berkemah, memotret, serta menikmati panorama pantai yang landai dan curam.

Bagi peminat scuba diving, snorkling, berjemur, memancing, berperahu, serta melihat keindahan terumbu karang dan taman laut dengan glass bottom boat, dianjurkan mengunjungi kawasan Tanjung Raden, Legon Waru, dan perairan laut selatan yang terdapat di dalam Pulau Sangiang.

Untuk menikmati wisata sejarah, pengunjung dapat mendatangi kawasan di sekitar Pos TNI Angkatan Laut. Di sana, pengunjung masih dapat menyaksikan sisa-sisa peninggalan perang dunia kedua, seperti meriam dan benteng pertahanan tentara Jepang dari serbuan tentara Sekutu.

Pantai Anyer
Pantai Anyer berada dalam wilayah administratif Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Pantai Anyer dikenal luas sebagai tempat wisata yang menarik sejak tahun 1980-an. Keberadaannya sebagai salah satu dari Seven Wonders of Banten (Tujuh Keajaiban Banten) dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, membuat kawasan ini menjelma sebagai salah satu obyek wisata favorit saat ini.
  
Pantai Carita
Secara administratif, Pantai Carita masuk dalam wilayah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Letaknya strategis, karena berada di tepi jalan raya Carita-Labuan yang merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan tempat-tempat wisata di kawasan pantai barat Banten, sehingga memudahkan wisatawan untuk mengaksesnya.

Di sini, pengunjung dapat melakukan berbagai kesenangan seperti berjemur, olahraga pantai, bermain pasir, berenang, memancing atau menyewa perahu, jet ski, speed boat, dan banana boat. Pada siang hari, turis dapat mengunjungi kawasan taman laut yang bisa ditempuh sekitar dua jam dengan menggunakan perahu motor dari Pantai Carita. Ketika mulai senja, pemandangan matahari tenggelam (sunset) dengan Kepulauan Krakatau sebagai lanskapnya merupakan daya tarik lain kawasan Pantai Carita.
  
Pantai Karang Bolong
Secara administratif, Pantai Karang Bolong masuk dalam wilayah Desa Karang Bolong, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Selain panorama khas pantai, pantai Karang Bolong memiliki daya tarik pada batu karang besar berbentuk setengah lingkaran yang bagian tengahnya berlubang. Selain itu, terdapat juga batu karang-batu karang kecil yang berada di sepanjang pantainya.

Oleh karena itu, mengintip laut biru dengan riak ombak yang susul-menyusul dari balik batu karang yang berlubang merupakan tujuan utama wisatawan mengunjungi pantai ini. Batu karang besar tersebut juga dijadikan wisatawan sebagai latar untuk berfoto. Sedangkan duduk di atas batu karang-batu karang kecil adalah salah satu cara wisatawan menikmati kawasan pantai ini.
  
Pantai Tanjung Lesung
Pantai Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Dinamakan Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yang menjorok ke laut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yang digunakan masyarakat tradisional Nusantara untuk menumbuk padi.

Posisi pantainya yang tidak menghadap langsung ke samudera lepas membuat tiupan angin dan deburan ombak kawasan ini tidak terlalu besar, sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang, berperahu, bermain jetski, dan snorkling. Memancing merupakan aktivitas menarik lainnya, karena kawasan ini merupakan rumah bagi banyak ikan.

Bila bosan berada di pantai, wisatawan dapat mengunjungi desa wisata yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengrajin patung badak bercula satu (fauna khas Banten) dan minuman dari daun sirih, atau melihat-lihat kehidupan nelayan di Kampung Cipanon.

Air Terjun Curug Gendang
Air Terjun Curug Gendang terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Dari jalan raya Carita, Curug Gendang berjarak sekitar 2 kilometer, atau sekitar 3,5 kilometer dari Taman Wisata Alam Carita. Setelah sampai di area parkir atau pos jaga/pos retribusi, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Curug Gendang dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer.

Pada awalnya, air terjun yang berada sekitar 170 meter di atas permukaan laut dan berasal dari hulu mata air Gunung Panganjaran ini bernama Curug Citajur. Namun karena suara air terjunnya yang mirip dengan suara gendang atau tambur, masyarakat setempat kemudian menamainya Curug Gendang.

Obyek wisata Curug Gendang merupakan perpaduan dari hutan yang lebat, jalan setapak yang berliku-liku, panorama alam yang indah, dan air terjun yang jernih. Ketika perjalanan sampai di punggung perbukitan, pengunjung dapat melihat hijaunya pepohonan di kaki bukit, atau menikmati eksotisme Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau dari kejauhan.

Rasa penat selama menempuh perjalanan akan terobati begitu sampai di air terjun setinggi 7 meter dengan kedalaman 13 meter dan luas 10 meter tersebut. Suara air terjunnya yang bagai suara tambur dan air kolamnya yang bening itu memikat pengunjung untuk segera menceburkan diri ke dalamnya. Di sini, pengunjung dapat melepas lelah dan gerah dengan mencuci muka, merendam kaki, atau mandi sepuasnya. Bagi pengunjung yang ingin menguji nyalinya dapat melompat dari tebing-tebing batu yang terdapat di bagian atas Curug Gendang.